BANDAR LAMPUNG (ubl.ac.id): Kiprah Akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL) Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuzir, MA., di Seminar Internasional tak perlu diragukan lagi. Kali ini, dalam ajang The 3rd Humboldt Kolleg In Indonesia yang menjadi bagian International Collaboration of ASEAN Researchers, Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuzir, MA., memaparkan materinya mengenai studi dalam memahami kegiatan pedestrian di Kota Bandar Lampung. Seminar internasional bertemakan The Rise of ASEAN and Strategic Partnership in Understanding the Complexity and Collective Phenomena in Emergent Societies diselenggarakan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dan diinisiasikan Alexander von Humboldt Foundation di Putri Duyung Cottage Ancol Jakarta, Senin (24/07/2017) hingga Rabu (26/07/2017) lalu.
Fritz yang juga Dekan FT UBL ini menambahkan, The 3rd Humboldt Kolleg In Indonesia merupakan Seminar internasional yang didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI), dan dibuka oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Mr. Herr Michael Freiherr von Ungern-Sternberg. Terkait kontennya, The 3rd Humboldt Kolleg In Indonesia mencakup lima topik utama di bidang studi dan pengembangan perkotaan yakni Ekonomi perkotaan, Perencanaan kota, arsitektur dan infrastruktur, Kesehatan dan Masyarakat Perkotaan, Risiko lingkungan dalam Pembangunan Perkotaan dan Daerah dan Kemitraan strategis dalam Urban Research.
“Dalam konteks perkotaan, saya bersama para periset lain dari berbagai institusi dan berbagai bidang penelitian, memiliki target untuk membuka jaringan kuat dalam memobilitasi fakultas, kolaborasi penelitian, dan konsorsium untuk studi perkotaan di negara-negara ASEAN,” Paparnya
Selain itu, Fritz juga berkesempatan untuk sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman bersama para kolega, sesama para peneliti dari Indonesia, maupun negara-negara lain, di kawasan Asia Tenggara. Termasuk, komitmen untuk membangun konsorsium ASEAN-Humboldt dengan menandatangani kontrak antar sesama peneliti.“Keikutsertaan saya tidak hanya memperkenalkan eksplorasi konten pada keilmuaan arsitektur atau desain perkotaan di UBL. Tapi lebih kompleksitas, ada upaya kami (UBL) yang selalu peduli dengan mencari solusi diberbagai masalah aspek perkotaan. Kesempatan ini memperluas dampak penelitian UBL bisa diterima, tidak hanya di daerah (Lampung),dan nasional. Tapi hingga dunia luas,” Pungkasnya. (Rep. BMHK/Ed. RTS)