fbpx

Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi Pendaftaran Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022

[UBL] : Jakarta – Pertukaran Siswa Merdeka tahun 2022 telah mulai disosialisasikan pendaftarannya pada Rabu, 11 Mei 2022 secara virtual. Sosialisasi ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tnggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek serta Dwilarso, Direktur Beasiswa LPDP. Rabu, (11/5/2022).

Bertepatan dengan momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua.

Dalam acara sosialisasi tersebut, Nizam, menjelaskan bahwa dengan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan kedua tahun 2022 ini bertujuan untuk membangun komunikasi lintas budaya, berkebinekaan global, memahmi dan berkomunikasi lintas budaya, bahasa, agama, bahkan disiplin keilmuan.

Gambar: Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tnggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek

Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022 antar pulau, misalnya mahasiswa dari Kalimantan dapat belajar di Jawa, dan mahasiswa dari Jawa dapat belajar di Aceh, akan terbangun persahabatan antara budaya.

“Pengalaman baru dengan belajar dan adaptasi dengan teman dan dosen dan lingkungan di kampus tujuan,” tambah Nizam.

Selain mendapatkan kompetensi, peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022 bisa mengikuti berbagai program yang telah disiapkan oleh kampus penerima. Kompetensi yang akan didapatan antara lain adalah softskill leadershipenterpreneuuship, dan terutama semangat kebinekaan tunggal ika.

Selanjutnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengajak mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dan berkontribusi pada PMM 2.

“Saya ingin mengajak adik-adik mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya yang sekarang duduk di semester 3, 5, dan 7 untuk mendaftar Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 2,” ucap Mendikbudristek pada sosialisasi PMM 2 yang diselenggarakan secara daring dan ditayangkan melalui kanal Youtube Kemendikbud RI.

Gambar: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim

PMM merupakan salah satu program unggulan dari Ditjen Diktiristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal. Mahasiswa PMM 2 akan melaksanakan proses pembelajaran dalam kebinekaan untuk semester 3, 5, atau 7 di perguruan tinggi yang berada di klaster pulau berbeda dari perguruan tinggi pengirim dan domisili asalnya.

Melalui pembelajaran ini kata Menteri Nadiem, akan tercipta ruang jumpa yang dinamis antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi melalui kegiatan akademik dan nonakademik tentang keberagaman budaya wilayah setempat.

“Ruang jumpa ini merupakan salah satu ciri khas PMM 2. Saya yakin adik-adik mahasiswa yang ikut program adalah para pelajar Pancasila, para calon pemimpin yang akan mendorong pemulihan dari pandemi lalu membawa Indonesia melompat ke masa depan,” imbuhnya.

Pentingnya belajar di luar kampus ditekankan oleh Mendikbudristek sebagai suatu hak bagi mahasiswa. Oleh karena itu, ia meminta pimpinan perguruan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswanya mengikuti program-program MBKM termasuk PMM 2, agar mahasiswa Indonesia mendapatkan pengetahuan yang relevan yang akan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan.

Menteri Nadiem meyakini, peluang tersebut dapat melatih keterampilan (skills) kepemimpinan karena di lokasi penempatan, mahasiswa akan bertemu dengan lingkungan dan budaya baru, berkenalan dengan teman-teman baru, serta berhadapan dengan tantangan-tantangan baru. Di sinilah menurutnya, ketangguhan para mahasiswa akan diuji. “Kalian ditantang menjadi pemimpin bagi diri sendiri yang mampu mengambil keputusan yang tepat dan bijak di tengah kondisi yang berbeda,” ucapnya.

Selain itu menurutnya, seorang pemimpin juga harus bisa berkolaborasi dan bergotong royong, menghargai perbedaan, dan mencintai keragaman yang ada di masyarakat. Hal-hal ini akan dihadapi oleh para peserta ketika menjalani kuliah di luar daerah asal, dan para mahasiswa akan menjadi penebar nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang menguatkan semangat kebinekaan global.

Di samping ruang jumpa yang dinamis, ciri khas PMM 2 lainnya adalah kegiatan Modul Nusantara yang memiliki nilai bobot 4 sistem kredit semester (SKS). Kegiatan tersebut akan memberikan pengalaman kebinekaan yang dikemas dalam beberapa kegiatan khusus. Kegiatan dalam Modul Nusantara terdiri atas kebinekaan, yaitu 1) aktivitas eksplorasi keanekaragaman budaya, agama, dan sejarah di kawasan perguruan tinggi penerima; 2) inspirasi yang diselenggarakan untuk menggali inspirasi dari figur-figur inspirasi daerah; 3) refleksi melalui diskusi, gelar wicara (talk show), dokumentasi, dan tulisan, serta 4) kontribusi sosial yang dilakukan dengan beragam aktivitas.

“Saya tunggu partisipasi dan kontribusi kalian di program PMM angkatan 2. Bertukar sementara, bermakna selamanya, untuk Indonesia (yang) Merdeka Belajar,” pesan Mendikbudristek.

Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut melalui instagram PMM, @pertukaranmahasiswamerdeka; laman PMM yakni https://program-pmm.id; dan surat elektronik PMM yakni pmm-01@kemdikbud.go.id.

 

(PRS)

Tags:

Related posts: