Bandar Lampung—Mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali akan mengikuti kompetisi tingkat internasional. Mereka adalah Monica Lusiana dan Miranda Febliya Hanan, dua mahasiswi semester Program Studi (Prodi) Arsitektur yang saat ini tengah mengikuti program pertukaran mahasiswa, University of Kitakyushu Student Exchange Research Program (UKSERP) 2019 di Jepang.
Selain mengikuti proses perkuliahan selama enam bulan di Universitas Kitakyushu Jepang, mereka juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi desain mahasiswa tingkat internasional, Asian Institute of Low Carbon Design (AILCD) di mana serangkaian kegiataannya akan mulai di buka pada November 2019 sampai Maret 2020 dengan mengusung tema “ Less is MOji-REboot The City. “Untuk perkuliahan ajaran baru akan dimulai bulan Oktober nanti, namun saat ini kami tengah melakukan penelitian untuk membuat paper individu untuk mengikuti kompetisi AILCD. Paper yang saya buat tentang Pendestrian Ways, sedangkan Miranda tentang Thermal di Taman,” ujar Monica saat diwawancara via whatsapp, Senin (24/09/2019).
AILCD adalah organisasi nirlaba berbasis akademik yang dibuat sebagai jaringan mahasiswa, peneliti, dan universitas, terutama di Asia untuk meningkatkan pengetahuan bidang studi atau pekerjaan yang terkait dengan lingkungan. Program tersebut adalah program yang diprakarsai oleh Universitas Kitakyushu Jepang untuk membahas masalah penyusutan perkotaan di daerah Mojiko, Kitakyushu. Kompetisi ini mengharuskan peserta untuk mendesain ulang lanskap kota dan membuat proposal untuk proyek perkotaan rendah karbon di daerah ini.
“Kegiatan ini akan banyak sekali rangkaiannya, termasuk konferensi dan workshop internasional. Untuk kompetisi desain saat ini masih sampai pada tahap analisis, kami berdua terpisah ke dalam kelompok masing-masing berdasarkan undian, jadi di dalam satu tim terdiri dari berbagai negara ada yang dari Taiwan, Cina, dan negara lainnya. Kami berusaha sebaik mungkin dalam melakukan proses penelitian ini agar kembali mampu membawa nama UBL sebagai Juara,” pungkas Monica
