Bandar Lampung—Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali merealisasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Program ini diikuti oleh dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi pada Proyek Kemanusiaan di Dapur Dif_able Yayasan Langit Sapta. Proyek ini dilakukan selama 6 bulan atau satu semester yang mencakup 20 sks.
Ok Yore Prawi Egasi dan Ok Yori Prawi Egasi adalah dua mahasiswi yang tengah mengikuti proyek kemanusiaan tersebut. Yore mengungkapkan selama menjalankan proyek tersebut dirinya dan saudari kembarnya memberikan pelatihan dan pendampingan kepada teman-teman tuli di Dapur Dif_able dalam bidang marketing digital, sosial media branding seperti photo produk, promosi, design grafis, dan lain-lain. Dapur Dif_able sendiri merupakan Kafe yang Dikelola Penyandang Disabilitas dan Komunitas Sadila, kafe ini berada di Jl. Diponegoro, Gotong Royong, Kec. Tj. Karang Pusat, Kota Bandar Lampung.
Yore mengaku bahwa dirinya dan Yori diawal menjalankan kegiatan tersebut memang ada sedikit kendala dalam komunikasi. Hal ini dikarenakan memang keduanya belum terbiasa dan mengerti bagaimana berkomunikasi dengan teman-teman tuli. “Biasanya untuk mengatasi kesulitan komunikasi, kami suka ketik pesan di chat atau catatan hp gitu. Kadang juga minta bantuan translatornya, tapi lama-lama kalau udah ngerti dengan keadaan mereka sebenernya juga gak susah-susah banget buat komunikasi,” tutur Yore saat diwawancara secara daring, Senin (05/07/2021).
Yore juga menambahkan selama menajalankan banyak sekali benefit yang bisa dirinya dapatkan. “ Melalui bimbingan dari dosen yakni Mis Vera serta pembimbing dari Dapur Dif_able, Pak Rafli dan Bu rini, kami berdua mendapat banyak pengalaman, relasi, dan yang paling penting kesan moment yang gak bisa terulang lagi sampai kenal sama teman-teman tuli, bisa tahu sebagian cerita dari mereka, seneng ngeliat mereka bisa berpengaruh baik dan punya banyak potensi terlepas dari kekurangan yang dimiliki mereka,” tambah Yore.