fbpx

UCC VI 2016 Ajang Penjaringan Atlet Panjat Tebing Buat Lampung Hingga Nasional

Warta UBL – Masih minimnya ketersediaan atlet panjang tebing diusia muda maupun matang, di Lampung dan nasional membuat Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UKM Mapala) UBL Waka Tuha Pulan berencana menjaring itu dengan mengadakan UBL Climbing Contest (UCC) VI-2016 tingkat Lampung selama 30 April-1 Mei ini di lapangan gedung Anno 1990,Kampus Drs.H.RM. Barusman UBL, bertajuk “dipapan panjat tebing inilah, kami berprestasi”.

Ketua pelaksana UCC VI-2016, Yulianto, Sabtu (30/4) menyebutkan pelaksanaan kegiatan itu selain ajang pencarian dan pembentukan atlet panjang tebing ditingkat amatir menuju profesional yang dibina dari tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat maupun kalangan umum, termasuk didalamnya para mahasiswa perguruan tinggi.

“Lewat ajang ini pula, semua komponen antar pemanjat (tebing) yang datang dari level lokal (kabupaten/kota) dapat dikumpulkan agar saling menjalin silaturahmi lewat kompetisi ditingkat domestik (Lampung) yang dinaungi UBL sendiri. Tidak lupa, kami (panitia) mengapresasi bantuan dan support maksimal pihak universitas (Rektorat UBL) dalam mensukseskan kegiatan ini,”ucapnya.

Makanya, Yulianto berani mengklaim setiap pelaksanaan UCC yang diselenggarakan UKM Mapala UBL selalu dilakukan dengan serius. Termasuk meningkatkan tingkatan lomba maupun animo para peserta, seperti diedisi ke-6 dengan menghadirkan 56 tim yang terdiri dari kalangan umum yang diklasifikasikan 19 tim putra dan 11 tim putri, maupun 26 tim tingkat umur putra atau tingkat SMA sederajat se-Lampung.

“Para peserta (datang) dari Bandar Lampung maupun luar daerah seperti Kota Metro, Pringsewu dan Pesawaran hingga Liwa (Lampung Barat). Berangkat dari (pencapaian) ini. Kita harapkan kegiatan ini akan rutin diadakan tiap tahun, mungkin terlaksana selama 2-3 bulan kedepan agar ada proses peningkatan level peserta hingga nasional,”harapnya.

Menimpali, Ketua UKM Mapala Waka Pullan Tuha UBL, Dedi Muchtar tak menampik mulai tingkat Bandar Lampung, Lampung hingga nasional masih kekurangan atlet panjat tebing dan pendaki gunung dari usia muda.Itu akibat minimnya keikutsertaan siswa dan mahasiswa yang tidak hanya menekuni, dan berkecimpung sebagai praktisi, tapi juga atlet kedua jenis olahraga ekstrim tersebut.

“Lewat kegiatan ini, kita tidak hanya mengadakan perlombaan tapi bersama sekolah membina siswa sebagai bakat atlet ditingkat amatir. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harapkan mereka bisa dan mampu berprestasi.

Lewat UCC ke-VI-2016, Mahasiswa teknik Sipil UBL ini juga menaruh harapan kepada pihak sekolah, agar bersama dengan UKM Mapala UBL dapat membina potensi bibit atlet muda pendaki gunung dan pemanjat tebing berprestasi yang mampu membanggakan diri sendiri, sekolah, asal daerah maupun wilayahnya.

Ditingkat internal, langkah itu sudah terimplementasikan dalam pelaksanaan UCC yang selalu mengakomodir keterikutan peserta tingkat SMA (sederajat) sebagai langkah pencarian, pembibitan dan pembinaan atlet daerah dan nasional dilevel sekolah. Bahkan tiap pelaksanaan UCC, pihak panitia selalu memberikan ‘penghargaan siswa terbaik’ bagi para peserta tingkat umur perwilayah.

”Memang para peserta selalu dituntut pelatih dan mentornya untuk melulu belajar serta latihan memanjat tebing. Tapi lewat UCC 2016 menjadi ajang pembuktian dari hasil persiapan selama ini. Termasuk mewujudkan mimpi kita dalam mendapatkan bibit-bibit muda (atlet) pendaki maupun pemanjat tebing yang piawai, handal, dan berprestasi,”ujarnya.

Sedangkan, Ketua Dewan Pembina UKM Mapala UBL, Refandy Ritonga SH, MH menyebut UCC UBL selalu berjalan rutin sejak dimulai 2009 lalu dengan level tingkatan bervariasi, yakni baru dilevel local (kabupaten/kota) dan domestik (Lampung) selalu mampu mencetak para praktisi pemanjat tebing dan pendaki gunung yang muaranya atlit professional. Kedepan diharapkan levelnya dinaikan ditingkat regional Sumatera hingga nasional.

“Diajang ini para peserta beruji nyali, ketangkasan, keterampilan, kemampuan, pematangan basic hingga aplikatif praktek dalam beberapa waktu berlatih hingga sekarang menunjukan pretasinya, lewat proses yang sportif. Kita harapkan ditahun depan bisa tembus hingga level nasional. Untuk mewujudkan itu, kita semua harus bergandengan tangan,”harapnya.

Ditutup Wakil Rektor I bidang Akademik UBL, Dr. Ir. Hery Riyanto, MT mewakili Rektor UBL Dr. Ir. M.Yusuf. S. Barusman, MBA menyebut UCC yang akan dilanjutkan pada acara Mountenering ini sebagai bentuk rutinitas kegiatan ekstrakulikuler UKM Mapala, yang masuk dalam klasifikasi penilaian UBL terhadap akreditasi mahasiswa maupun organisasi kemahasiswaannya.

“Kami mengapresiasi diadakan UCC ini sebagai menjadi modal ideal, bagi peserta yang ikut Mountenering yakni naik dan menuruni tebing-tebing terjal dengan tingkat kesulitan tinggi, sambil bermain dialam bebas dengan resiko sangat besar (cidera) pula. Saya yakin dari UCC akan datang atlit berlevel internasional bahkan bisa mendaki gunung tertinggi didunia,”ujarnya.

Tak lupa, Hery berharap kiprah UCC tidak hanya mencetak altit berprestasi dari lingkup pendidikan menengah (dikmen/SMA sederajat), tapi juga pendidikan tinggi (Dikmen/kampus) ini dapat ditingkatkan hingga level nasional. Namun diluar itu, Dekan fakultas teknik UBL itu pula baik peserta dan panitia diingatkan agar tetap focus mencapai prestasi akademik.

“Harus seimbang prestasi akademik-non akademik. Lewat UCC peserta ditempa menjadi pribadi berprestasi dengan tetap giat panjat tebing sambil pintar mengatur waktu menuntut ilmu. Buat siswa berprestasi, UBL memberikan kesempatan mereka masuk (kuliah) dan berikan apresiasi (beasiswa) jika berpretasi dibidang non akademik,”pungkasnya. (BHMK/Insan Ares, Foto Dharma Saputra, SH).

Tags:

Related posts: