fbpx

Dalam Memperingati Harteknas, Arsitektur HMTA UBL Gelar Garasi Jilid II

Warta UBL – Sebagai upaya memperingati Hari Arsitektur Nasional (Harteknas), 18 Maret lalu disertai keberhasilan meraih juara umumLomba Karya Cipta (LKC) 2016 Unit Pelaksana Teknis Daerah-Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (UPTD-PIP2B), Satuan Kerja Perencanaan Bangunan dan Lingkungan Dinas Pengairan dan Permukiman (Satker PBL Disairman Lampung.

Himpunan Mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Bandar Lampung (HMTA UBL) kembali mengadakan kegiatan rutin ‘Gelar Karya Arsitektur (Garasi) jilid dua’ bertajuk “Urbandesign” yang dipusatkan didua tempat yakni Gedung I dan Aula Gedung F kampus Drs.H.RM.Barusman UBL. Ketua Ketua Panitia Pelaksana (Ka.Panpel)Garasi II HMTA UBL Billie Handoko berujar lewat Garasi, HMTA ingin memperesentasikan hasil karya para mahasiswa arsitektur yang berprestasi diinternal kampus maupun hingga juara diberbagai kejuaraan.

“Acara ini membuktikan bahwa dari barang-barang terlupakan dan sering tidak terpakai, lewat tangan terampil insan arsitektur UBL dapat menjadi barang-barang indah lewat berbagai kreasi, inovasi dan improvisasi yang dilakukan selama ini,”ujarnya di jelang pembukaan Garasi 2 di Gedung I Fakultas Teknik Prodi Arsitektur, kampus Drs.H.RM. Barusman UBL, Selasa (10/5/2016).

Mahasiswa Prodi TA UBL angkatan 2014 ini berujar secara kontekstual kegiatan Garasi kedua ini akan berisikan lima acara penting yakni Pameran Arsitektur, Slide 3D Arsitektur,Kuliah Umum Dosen UBL yang menyelesaikan S3 di Jepang Dr.Eng. Fritz Akhmad Nuzir, S.T., MA (LA).,sharing Studi Exchange Mahasiswa TA UBL di Kitakyusu,Jepang dan Live Music Accoustic Session.

Kegiatan ini terasa istimewa karena dihadiri 70 orang lebih. Karena juga mengundang tamu undangan perwakilan kampus lain,serta SMA dan SMK se-Bandar Lampung.“Ajang ini sebagai wadah kita mempromosikan arsitektur UBL agar dikenal masyarakat luas. Dengan harapan animo para lulusan SMA dan SMK maupun ada keinginan orangtua mengkuliahkan anak-anaknya di Arsitektur UBL,”harapnya.

Acara ini juga mendapat sokongan dari berbagai sponsor seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Rektorat UBL, Warung Maket, Master Maket,Coffe and pepper cafe,00.00apparel (@00.00apparel) maupun youtube chanel UBL, Pitik Kampus.

Terpisah, Ketua HMTA UBL Vavalian Putra S.dipilihnya tema urbandesign karena ingin memperkenalkan konsep penataan kota pada para mahasiswa arsitek UBL.Agar kedepannya,para mahasiswa dapat mengambil ilmu dan pengalaman dari materi seminar maupun sharing study exchange. “Itu agar implementasi pengetahuan kita tidak hanya bertambah tapi kian terasah seiring dengan tuntutan perkembangan jaman serta keterbutuhan dilapangan,”ucapnya.

Sedangkan, Kepala Prodi Teknik Arsitektur (Ka.Prodi TA) UBL Ir. Tjetjeng Sofjan S, MM menyambut baik diadakannya Garasi 2, terutama sesuai tema diangkat dalam mendalami situasi arsitektur dibidang pengelolaan wilayah dan bangunan dikota yang diselaraskan dengan faktor penunjangnya.

Tjetjeng mengingatkan perubahan struktur arsitektur urbandesign seiring berubah sejak diperkenalkan ditahun 1982 ketika masih berupa metode wacana pembelajaran spesifik keprofesian. Lalu, sejak 2010 kemudian fungsi pendidikan arsitektur harus berubah total dari sekedar tren tetapi kewajiban pengembangan profesi di pendalaman ilmu Fakultas Teknik (FT).

“Apalagi arahnya kini pendidikan arsitektur urbandesign harus ramah lingkungan. Salah satu sasarannya, kajian arsitektur harus menjadi bagian dalam memperbaiki alam dan sumberdaya yang ada. Dengan sasaran target implementasi pembangunan ‘trizero concept”, yakni zero waste yang teraplikasi total di 2011, zero energy yang harus selesai 2030 dan zero emition yang diupayakan selesai 2050 mendatang,”ujarnya.

Melalui Garasi ini, kedepannya Prodi TA UBL berharap kepada HMTA UBL dapat menerapkan beberapa program kerja dari rektorat, fakultas, hingga prodi yang berkaitan dengan arsitektur. Sehingga antara kegiatan acara dan program kerja dapat jalan beriringan dalam membangun serta mengembangkan desa, kampung dan kota binaan yang dikelola UBL.

“Itu memerlukan granddesign pembangunan yang berkelanjutan disertai action dari sivitas akademika, khususnya dimulai action dari lingkup mahasiswa. Agar setiap progja yang tengah dirancang (dibangun) maupun sedang berlangsung bisa berjalan lebih cepat,”harapnya.

Dalam mendukung hal itu, Tjetjeng melalui prodi TA UBL akan lebih meningkatkan keikutsertaan para mahasiswa tidak hanya rutin mengadakan kegiatan acara, even lomba maupun ikut berbagai kompetisi atau sayembara arsitektur diberbagai level.

Sedangkan, dalam kuliah umumnya Dr.Eng. Fritz Akhmad Nuzir, S.T., MA (LA).,menyebut Garasi menjadi gerbang TA UBL dalam mempersiapkan para mahasiswa sebagai calon akademisi maupun praktisi profesi yang inovatif, dan revolusioner terutama mengedepankan pengenalan konsep urbandesign ditengah keterbatasan lahan kota dan aspek kompleks penghambatnya.

“Dalam acara ini, mereka (HMTA dan Panitia) tidak hanya membuat acara tapi juga belajar berorganisasi sambil sharing dengan konsep pemikiran ilmu maupun pengalaman dilapangan. Lewat acara ini mereka tidak hanya belajar tapi mengimplementasikan konsep acara,berhasil membaurkan diri dan memaksimalkan potensi SDM yang ada. Tentu dengan segala persiapan matang,”tukasnya. (BMHK UBL/Insan Ares/Foto Dharma Saputra SH).

Tags:

Related posts: